TUMPENG BARBIE X HYBRID



Tumpeng atau tumpengan adalah sesaji yang dibuat sebagai rasa syukur atau mengharapkan keselamatan. Tumpeng adalah simbol atas gunung, yang dapat diartikan kesuburan. Lantas tiba-tiba simbol gunung digantikan barbie, begitu saja. Wow, sungguh sangat hibrid. Tumpeng mungkin juga adalah budaya hibrid sebelumnya, ia adalah hasil dari pencampuran yang komplek atas mitologi yang mungkin asli (karena menyimbolkan gunung) dengan ajaran agama-agama yang kemudian datang ke Pulau Jawa dan Bali, eh terlalu jauh juga berasumsi tumpeng adalah hibrid.


Tumpeng or tumpengan is a food offering that is made as gratitude or expecting salvation. Tumpeng is a symbol of the mountain, which also means fertility. Tumpeng barbie, someone just replaces the symbol of a mountain with the Barbie. Wow, what a hybrid. Maybe the Tumpeng also has been a hybrid culture before. It was a complex acculturation between mythology (that might be original, because it symbolized the mountain/Indonesia volcanic archipelago) and the influence of the religions (that later came to Java and Bali). Ups, it's too far to assume the Tumpeng is a hybrid.


Bentuk kerucut dari Tumpeng adalah tentang kehidupan (ekosistem), gunung, alam, hubungan antara tuhan dan manusia. Telur matang dengan kulitnya menyimbolkan rencana baik oleh manusia. Ikan lele menyimbolkan kesederhanaan dan sikap rendah hati. Nasi putih adalah simbol kesucian. Nasi kuning adalah simbol emas, kesejahteraan dan moral yang baik, hiasan daun di sekelilingnya adalah tentang kehidupan harmoni dalam bertetangga (hubungan antara manusia). Tumpeng memiliki nilai yang penting di ritual masyarakat Indonesia pada umumnya, tidak harus di lingkungan tradisi, saya yang hidup di lingkungan modern, pun juga menyajikan tumpeng sebelum menggelar acara kesenian atau acara besar. 


The cone shape of the tumpeng's means life (ecosystem), mountain, nature, the relationship between God and man; Boiled eggs with shells, symbolize good plans by humans; Catfish symbolize simplicity or being humble. White rice is a symbol of chastity; Yellow rice is a symbol of gold, well-being, and high moral; The ornament of the leaf around the tumpeng is about a harmonious life between the neighbors (the relationship between humans). Tumpeng has an important value for Indonesian in general. It's not necessarily only happen in a more traditional community. I also presented a tumpeng before organizing an art event or a big performance. 


Tumpeng barbie mungkin muncul dari ketidaksengajaan, males mikir, atau entah, nggak jelas. Acara ulang tahun di Indonesia biasanya tidak dirayakan oleh Birthday Cake, namun dengan tumpeng. Mungkin karena film frozen disukai anak-anak, mereka meminta orang tua untuk menempatkan karakter Elsa diatas tumpengan. Tetapi tidak ada yang menjual boneka Elsa disini. Lantas orang tua memotong kali boneka barbie (yang mirip Elsa) dan memasangnya di atas tumpeng (sekarang sudah banyak yang jual Barbie tusuk, barbie yang sudah dihilangkan kakinya dan diganti tusuk agar mudah ditancapkan ke atas tumpengan). Sesederhana itu. Kadang ditambahkan hijab di boneka tersebut dengan daun pisang, jika ingin dibilang sebagai anak sholeh. Simbol yang dulu menjadi simbol gunung beralih menjadi gaun atau rok dari boneka barbie. Kemudian banyak anak-anak yang meminta hal sama, industri tumpeng barbie pun akhirnya berkembang. Kelak akan ada orang yang bakalan memaknai barbie disana, sebagai lambang kemakmuran, kecantikan, kesuburan dan lain sebagainya. What a hybrid culture.


Tumpeng Barbie may emerge from an accident. Birthday anniversary in Indonesia are usually not celebrated with a birthday cake, but with a tumpeng. The Frozen movie is really famous among children, so they ask the parents to put Elsa's character on the tumpeng. But the parent didn't found Elsa doll in the market. Then, the parents took a Barbie doll (which looks similar to Elsa), removed its legs and just put it on the top of the tumpeng (now, many are selling Barbie without legs, just for the tumpeng). Simple as that. Sometimes they added a hijab to the doll with a banana leaf, for a religious reason. The symbol that used to be the mountain, turns into a skirt of a Barbie doll. Tumpeng Barbie has become popular. If someday a tumpeng barbie put inside the ritual, it could symbolize prosperity, beauty, fertility, and so forth. What a hybrid culture.


Tumpeng Barbie mungkin tidak mengurangi tujuan dari tumpeng itu sendiri sebagai sesaji atas raya syukur dan mengharapkan keselamatan, masih relevan dengan tradisi sebelumnya. Kalau dibilang bukan tradisi agak sulit, karena sulit juga menemukan tradisi yang benar-benar asli di Indonesia. Penggunaan kata ‘tradisi’ mungkin bermasalah dalam konteks Indonesia, karena “tradisi” terus berkembang disini, justru mereka kebanyakan berada di wilayah kontemporer. Musik tradisional diganti dimainkan midi pattern Yamaha PSR. Makhluk Buroq menjadi odong-odong di Burokan. Tari topeng rakyat mengadopsi beberapa karakter tokoh anime Jepang dan Kaiju. Tidak ada singa di Java dan Bali, tetapi kenapa ada tokoh barong, singo barong dan singo ulung? Kuda juga tidak asli Jawa maupun bali, tetapi ada tarian kuno Jaranan atau tari kuda lumping. Hasil comot sana comot sini justru memberi perpektif baru atas kesenian, dalam waktu yang bersamaan juga memperkuat budaya lokal. Mungkin tidak relevan bertanya dari mana ide idenya berasal, tapi bagaimana ia diberlangsungkan hari ini.


Tumpeng Barbie may not reduce the purpose of the Tumpeng itself as an offering, still relevant to the previous traditions. If we talk about 'tradition', it is difficult to find a tradition that is truly unspoiled in Indonesia. The use of the word ' tradition ' may be problematic in this context. What we call 'tradition' usually is no end product. Traditional music pattern replaced/performed with Yamaha PSR's midi pattern. The Buroq creature from the Quran becomes Odong-Odong (vehicle play for the kid) in Burokan (Cirebonese costume dance). The folk mask dance adopts several characters of Japanese anime and Kaiju figures. There are no lions in Java and Bali, but there are a lot of mythical lion-headed creatures such as Barong, Singo Barong, and Singo Ulung. Horses are also not native to Java or Bali, but there is an ancient horse dance such as Jaranan or kuda lumping. Maybe it's become a habit to adopt anything without thinking too much, and it creates a new perspective of art, and at the same time, also as a tool to strengthen the local culture. It may not be relevant to ask where the idea comes from anymore.


YENNU ARIENDRA